12 Rules For Life: Ordnung und Struktur in einer chaotischen Welt - Aktualisierte Neuausgabe (Germ

12 Rules For Life: Ordnung und Struktur in einer chaotischen Welt - Aktualisierte Neuausgabe (Germ

pengaruh sosial budaya dalam politik di lingkunganmu?​

pengaruh sosial budaya dalam politik di lingkunganmu?​

Jawaban:

Budaya politik memiliki pengaruh penting dalam perkembangan demokrasi. ... Budaya politik yang matang termanifestasi melalui orientasi, pandangan, dan sikap individu terhadap sistem politiknya. Budaya politik yang demokratis akan mendukung terciptanya sistem politik yang demokratis.

Jawaban:

Hubungan baik antara politik dan kebudayaan tidak akan berarti jika tidak memberikan pengaruh terhadap kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Tapi, jika melihat data-data empirik yang pernah terjadi dalam masyarakat lokal Indonesia atau masyarakat global dunia hampir bisa dipastikan bahwa dunia politik selalu bersinggungan dengan masalah kebudayaan dalam waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu, pencarian pengaruh antara dimensi kebudayaan dengan dimensi politik sangat penting untuk ditelusuri hingga akar-akarnya.

Penjelasan:

politik mempunyai pengertian dan karakter tersendiri yang nampaknya tidak bersinggungan secara langsung tanpa kondisi dan syarat-syarat tertentu. Dari segi keilmuan, ilmu budaya dan ilmu politik termasuk kedalam satu rumpun ilmu pengetahuan yaitu ilmu sosial. Karena keduanya merupakan cabang dari ilmu sosial maka kajian utama dari keduanya merupakan masyarakat dan kehidupan sosial, namun Kebudayaan dapat dipahami sebagai suatu bentuk perilaku yang bukan dibuat oleh manusia dan sudah hadir begitu saja sebagai rujukan dan pegangan yang harus diikuti oleh pendukung suatu kebudayaan. Perkembangan orang-orang yang menjadi partisipan kebudayaan tersebut, tergantung dari situasi kebudayaan tempat mereka diperanggotakan. Dengan perkataan lain bahwa manusia dianggap dibentuk oleh kebudayaannya sendiri. Sedangkan ilmu politik yang sampai sekarang belum ada batasan yang dapat diterima secara umum sejak zaman Yunani kuno sekitar 500 sampai 300 tahun sebelum masehi, yang kemudian para cendekiawan ilmuwan politik ketika itu telah merumuskannya dalam batasan-batasan sendiri yang lebih spesifik sehingga melahirkan beberapa keanekaragaman makna yang dapat dipahami.